Sunday, September 6, 2009

Mekkah

Sejarah Singkat Kota Mekkah

Berumrah & Berhaji - Kota Mekkah terletak sekitar 600 km sebelah selatan kota Madinah, kurang lebih 200 km sebelah timur laut kota Jeddah tepatnya pada koordinat 21�25'24?LU, 39�49'24?BT .Koordinat: 21�25'24?LU, 39�49'24?BT Kotanya merupakan lembah sempit yang dikelilingi gunung gunung dengan bangunan Ka'bah sebagai pusatnya. Dengan demikian, pada masa dahulu kota ini rawan banjir bila di musim hujan sebelum akhirnya pemerintah Arab Saudi memperbaiki kota ini dan merenovasi kota ini. Seperti pada umumnya kota kota di wilayah Arab Saudi, kota ini beriklim gurun.

Perkembangan kota Mekkah tidak terlepas dari keberadaan Nabi Ismail dan Hajar sebagai penduduk pertama kota ini yang ditempatkan oleh Nabi Ibrahim atas perintah Allah. Pada perkembangannya muncul orang orang Jurhum yang akhirnya tinggal di sana. Pada masa berikutnya kota ini dipimpin oleh Quraisy yang merupakan kabilah atau suku yang utama di Jazirah Arab karena memiliki hak pemeliharaan terhadap Ka'bah. Suku ini terkenal dalam bidang perdagangan bahkan pada pasa itu aktivitas dagang mereka dikenal hingga Damaskus, Palestina dan Afrika. Tokoh sebagai kepala kabilah quraisy adalah Qussai yang dilanjutkan oleh Abdul Muthalib. Nabi Muhammad adalah keturunan langsung dari Nabi Ismail serta Qussai.

Pada tahun 671, Nabi Muhammad lahir di kota ini dan tumbuh dewasa. Pertama kali menerima wahyu dari Allah namun ajarannya ditolak kaumnya yang saat itu masih berada dalam kegelapan pemikiran (Jahilliyah) sehingga berpindah ke Madinah. Setelah Madinah berkembang, akhirnya nabi Muhammad kembali ke Mekkah dalam misi membebaskan kota mekkah tanpa pertumpahan darah.

Pada masa selanjutnya Mekkah berada di bawah administrasi khalifah yang berpusat di Madinah, serta para raja yang saat itu berkuasa di Damaskus (Dinasti Ummayyah), Baghadad (Dinasti Abbasiyah) dan Turki (Usmaniyah) yang ketika itu di bawah Syarif Hussein. Kemudian disatukan di bawah pemerintahan Arab Saudi oleh Abdul Aziz ibnu Saud sampai sekarang yang merupakan pelayan kedua kota suci.

Madinah

Sejarah Singkat Kota Madinah

 Berumrah & Berhaji - Madinah atau Madinah Al Munawwarah: ????? ???? ???? atau ???????, (juga Madinat Rasul Allah, Madinah an-Nabi) adalah kota utama di Arab Saudi. Merupakan kota yang ramai diziarahi atau dikunjungi oleh kaum Muslimin. Disana terdapat Masjid Nabawi yang memiliki pahala dan keutamaan bagi kaum Muslimin. Dalam Hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa :

"Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) memiliki pahala 10000x dan Shalat di Masjidil Haram (Mekkah) memiliki pahala 100000x"

Kota ini dewasa ini memiliki penduduk sekitar 600.000 jiwa. Bagi umat Muslim kota ini dianggap sebagai kota suci kedua. Pada zaman Nabi Muhammad SAW, kota ini menjadi pusat dakwah, pengajaran dan pemerintahan Islam. Dari kota ini Islam lalu menyebar ke seluruh jazirah Arabia dan lalu ke seluruh dunia.

Kota ini berjarak kurang lebih 600 km di sebelah Utara Kota Mekkah. Pada masa lalu memerlukan waktu cukup lama untuk mencapai Madinah (kurang lebih satu bulan) dengan menggunakan Unta. Sedangkan saat ini dapat ditempuh kurang lebih 6 jam melalui jalan bebas hambatan yang dibangun oleh pemerintah Arab Saudi. Pada masa kekuasaan Usmaniyah Turki, terdapat jalur kereta api yang menghubungkan Madinah dengan Amman (Yordania) serta Damaskus (Syria). yang merupakan bagian dari jalur kereta api Istambul (Turki)-Haifa (Israel) yang dikenal dengan nama Hejaz Railway. Kini jalur itu sudah tidak ada lagi dan stasiun kereta api Madinah dijadikan Museum. Jalur ini dahulu digunakan untuk kelancaran pengangkutan jamaah haji. Saai ini selain menggunakan jalan darat, kota Madinah dapat diakses melalui Udara dengan badara berskala internasional yang terutama digunakan pada musim haji selain bandara king Abdul Aziz di Jeddah

Secara geografis, kota ini datar yang dikelilingi gunung dan bukit bukit serta beriklim gurun

Kota Madinah pada masa sebelum perkembangan Islam dikenal dengan nama Yathrib. Dikenal sebagai pusat perdagangan. Kemudian ketika Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah kota ini diganti namanya menjadi Madinah sebgai pusat perkembangan Islam sampai beliau wafat dan dimakamkan di sana. Selanjutnya kota ini menjadi pusat penerus Nabi Muhammad yang dikenal dengan pusat khalifah. Terdapa tiga Khalifah yang memerintah dari kota ini yakni Abu Bakar, Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan. Pada masa Ali bin Abi Thalib pemerintahan dipindahkan ke Kufah di Irak karena terjadi gejolak politik akibat terbununya khalifah Utsman oleh kaum pemberontak.Selanjutnya ketika kekuasaan beralih kepada bani Umayyah, maka pemerintahan dipindahkan ke Damaskus dan ketika pemerintahan berpindah kepada bani Abassiyah, pemerintahan dipindahkan ke kota Baghdad. Pada masa Nabi Muhammad SAW, penduduk kota madinah adalah orang yang beragama Islam dan orang Yahudi yang dilindungi keberadaannya. Namun karena penghianatan yang dilakukan terhadap penduduk Madinah ketika perang Ahzab, maka kaum Yahudi diusir keluar Madinah.

Kini Madinah bersama kota suci Mekkah dibawah pelayanan pemerintah kerajaan Arab Saudi yang merupakan pelayan kedua kota suci.

Jedah

Berumrah & Berhaji - Jeddah adalah kota pelabuhan utama di Arab Saudi baik pelabuhan laut maupun pelabuhan udara. Terletak di tepi Laut Merah dan sebagaimana kota-kota lainnya di Arab Saudi, Jeddah memiliki Iklim Gurun.

Jeddah sebelumnya hanyalah sebagai desa nelayan pada 2500 tahun yang lalu. Didirikan pada tahun 647 M oleh Khalifah Utsman bin Affan yang akhirnya digunakan sebagai pelabuhan untuk kepentingan jamaah haji terutama pada masa-masa perjalanan jamaah haji dilakukan melaui laut, bukan melalui udara seperti sekarang ini.

Sebagai kota dagang, Jeddah memiliki fasilitas kota yang cukup memadai. Pelabuhan lautnya merupakan pelabuhan utama yang merupakan sentral perdagangan menuju berbagai negara khususnya negara-negara di pesisir timur Afrika, serta Yaman. Pelabuhannya merupakan pelabuhan bebas.

Di Jeddah terdapat Bandar udara yang cukup terkenal yakni Bandara King Abdul Aziz yang memiliki tingkat kesibukan tinggi terutama pada musim haji.Selain digunakan untuk melayani penerbangan haji, bandara Jeddah digunakan untuk kepentingan komersial biasa selain Dammam dan Riyadh.

Belum jelas asal usul jeddah, namun dari sumber sumber yang umumnya dibawa oleh jamaah haji, kata Jeddah berasal dari kata dalam bahasa Arab Jaddah yang berarti nenek sebab disana ada makam yang diyakini sebagai makam Hawa istri Nabi Adam yang merupakan nenek moyang manusia. Sumber lain mengatakan bahwa Jeddah berasal dari kata Jiddah dalam bahasa Arab yang berarti lepas pantai. (sumber http://id.wikipedia.org)

Lebih Enak Mandiri

Berumrah & Berhaji -Kegiatan ibadah apa pun yang dilaksanakan di Tanah Suci terasa nikmat. Banyak jamaah haji yang mengalami pengalaman rohani yang mengesankan tiada tara selama di Tanah Suci. Itulah sebabnya, mengapa banyak orang yang sudah berhaji selalu rindu untuk kembali melihat Ka'bah.

Untuk bisa menghayati ibadah haji, persiapan jamaah harus matang. Selain soal fisik, makan, pakaian, bekal, penginapan, dan lain-lain, persiapan ibadah juga harus mantap. Banyak pembimbing haji ketika di Tanah Air meninabobokkan jamaah dengan kata-kata 'Bapak Ibu, kalau tidak hafal doa-doa jangan khawatir. Nanti di sana dibimbing, tinggal mengikuti saja.'' Pesan-pesan seperti ini sering membuai jamaah. Akibatnya banyak yang berangkat hanya dengan bekal mengandalkan pembimbing.

Pada kenyataannya pembimbing haji tak selalu bisa jadi andalan di lapangan. Banyak kegiatan yang akhirnya dilakukan secara mandiri oleh jamaah haji. Saat tawaf misalnya, sulit untuk tetap berjalan dengan rombongan besar. Dengan kelompok kecil 10 orang saja, sudah hampir pasti bercerai--berarti di tengah kerumunan ratusan ribu orang. Jika jamaah tak menyiapkan diri, akan kebingungan menyelesaikan ibadah. Banyak terjadi jamaah yang terlepas dari rombongan saat tawaf akhirnya pulang ke penginapan sebelum menyelesaikan sa'i. Ada juga yang selesai sa'i sudah pulang sebelum tahalul.

Kalaupun masih bisa tetap bersama pembimbing, biasanya hanya pada saat tawaf qudum atau tawaf ifadah saja. Setelah itu biasanya jamaah sudah harus berjalan sendiri-sendiri. Jamaah yang menyiapkan diri dengan pengetahuan ibadah akan lebih mungkin bisa menikmati berhaji. Mandiri, tak tergantung pembimbing, tak tergantung rombongan. Jika saat tawaf terlepas dari rombongan, bisa tetap melanjutkan ibadah sendiri. Bahkan dengan sendiri atau kelompok kecil, ibadah akan terasa lebih khusyuk. Tawaf dengan rombongan besar akan cenderung mengganggu jamaah lainnya. Apalagi jamaah Indonesia akan bertemu dengan jamaah dari Turki, Afrika, atau Iran yang juga sering dalam rombongan besar. Jika rombongan ditabrak oleh jamaah Turki yang berbadan besar-besar sudah pasti kocar-kacir.

Karena itu sebaiknya sejak dari Tanah Suci jamaah sudah menyiapkan diri untuk bisa melaksanakan semua ritual haji sendiri. Paling tidak tak terlalu menggantungkan diri pada pembimbing. Pelajari sampai paham benar tata cara pelaksanaan ibadah haji. Hafalkan doa-doa. Kalau tak bisa doa yang panjang-panjang, yang pendek-pendek juga boleh. Usahakan doa itu hafal di luar kepala sehingga saat tawaf atau sai tidak perlu membuka catatan. Dalam kerumunan ratusan ribu orang, berdesak-desakan dan panas, membaca catatan sambil berjalan akan tidak nyaman. Departemen Agama menyediakan buku doa kecil tebal dengan gantungan di leher. Di lapangan menggunakannya tak juga praktis. Sering kali tali itu tertarik atau menjerat jamaah lain sehingga mengganggu.

Setiap waktu luang bisa digunakan untuk memantapkan tata cara dan doa-doa haji. Di asrama, di atas pesawat, di bandara, di bus gunakan waktu untuk membuka buku-buku panduan haji. Bahkan saat-saat menjengkelkan seperti ketika pesawat terlambat, bus belum datang, menunggu pemeriksaan, lebih baik digunakan untuk menghafal doa daripada menggerutu dan menyesali keadaan. Departemen Agama menyediakan buku-buku panduan haji yang lengkap. Selain itu jamaah bisa membeli buku-buku panduan haji yang banyak dijual di toko-toko haji. Selain panduan ibadah, berguna juga bila jamaah membaca-baca buku tentang Makkah, Madinah, dan tempat-tempat penting di Tanah Suci.

Selain tawaf dan sai, ziarah ke makan Rasul, ke Raudhah, dan melempar jumrah bisa dilakukan tanpa harus menunggu pembimbing. Kalaupun dilakukan berkelompok, buat kecil saja. Kini banyak jamaah yang berangkat dengan sebutan haji mandiri. Mereka ini berangkat ke Tanah Suci dengan tidak bergabung pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Dari tahun ke tahun jumlah haji mandiri mengalami peningkatan.

Jamaah haji mandiri umumnya lebih percaya diri walaupun tanpa pembimbing khusus KBIH. Mereka mengurus sendiri urusannya, tidak tergantung pada orang lain. Selain lebih nyaman, karena bisa menentukan sendiri apa yang dimaui, mereka juga tak dibebani pungutan macam-macam dari KBIH.n

Tips nyaman beribadah

-jangan tergantung pembimbing

-mantapkan tata cara berhaji

-hafalkan doa-doa

-buat kelompok kecil

Istilah-istilah Perhajian

  • HAJI ialah berkunjung ke baitullah untuk melakukan beberapa amalan thawaf, sa'i dan wukuf di Arafah serta amalan lainnya pada masa tertentu demi memenuhi panggilan Allah SWT dan mengharap ridha Nya.

  • UMRAH ialah berkunjung ke Baitullah untuk melakukan thawaf, sa'i dan cukur demi mengharap ridho Allah.SWT.

  • ISTITHA'AH artinya mampu yaitu mampu melaksanakan ibadah haji / umrah ditinjau dari segi jasmani, rohani dan ekonomi.

  • RUKUN HAJI ialah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji dan tidak dapat diganti dengan yang lain walaupun dengan dam. Jika rukun haji ditinggalkan maka tidak syah hajinya.

  • WAJIB HAJI ialah rangkaian amalan yang harus dikerjakan dalam ibadah haji namun bila tidak dikerjakan karena uzur syar'i sah hajinya akan tetapi harus membayar dam.

  • MIQOT ZAMANI ialah batas waktu melaksanakan haji. Menurut Jumhur ulama miqot zamani mulai tanggal 1 Syawal sampai dengan terbit fajar 10 Zulhijjah.

  • MIQOT MAKANI ialah batas tempat untuk mulai melaksanakan ihram haji atau umroh.

  • IHRAM ialah niat memulai mengerjakan ibadah haji / umrah.

  • THAWAF ialah mengelilingi ka'bah sebanyak 7 kali, dimana ka'bah selalu berada disebelah kirinya dimulai dan diakhiri di sudut (rukun) sejajar Hajar Aswad.

  • THAWAF IFADHAH ialah thawaf rukun haji yang harus dilaksanakan ( tidak boleh ditinggalkan ) dalam pelaksanaan ibadah haji.

  • THAWAF WADA' ialah thawaf yang dilaksanakan sebagai penghormatan akhir sebelum meninggalkan Makkah. Thawaf wada' hukumnya wajib dalam pelaksanaan haji.

  • THAWAF QUDUM ialah thawaf yang dilaksanakan sebagai penghormatan pada saat pertama masuk Masjidil Haram. Thawaf qudum hukumnya sunnat. Bagi jamaah haji yang mengambil haji tamattu' tawaf qudumnya sudah termasuk dalam thawaf umrah.

  • SA'I ialah berjalan dari bukit Safa ke bukit Marwah dan sebaliknya sebanyak 7 kali yang dimulai dari bukit Safa dan berakhir di bukit Marwah.

  • WUKUF ialah keberadaan diri seseorang di Arafah walaupun sejenak dalam waktu antara tergelincirnya matahari tanggal 9 Zulhijjah (hari Arafah) sampai terbit fajar tanggal 10 Zulhijjah (hari Nahar).

  • MABIT ialah bermalam / istirahat . Mabit dibagi 2 yaitu mabit di Muzdalifah tanggal 9 malam 10 Zulhijjah dan mabit di Mina pada malam menjelang tanggal 11, 12, 13 Zulhijjah.

  • LONTAR JUMROH ialah melontar atau melemparkan batu kerikil ke dinding (marma) jumrah ( Ula, Wustho dan Aqobah ) pada hari Nahar dan hari tasyrik.

  • TAHALLUL ialah keadaan seseorang yang telah dihalalkan (dibolehkan) melakukan perbuatan yang sebelumnya dilarang selama berihrom.Tahallul ada 2 yaitu Tahallul Awal dan Tahallul Tsani

  • DAM menurut bahasa artinya darah, sedangkan menurut istilah adalah mengalirkan darah (menyembelih ternak kambing, unta atau sapi di tanah haram dalam rangka memenuhi ketentuan manasik ).

  • NAFAR menurut bahasa artinya rombongan,sedangkan menurut istilah adalah keberangkatan jemaah haji meninggalkan Mina pada hari Tasyrik. Nafar ada 2 yaitu Nafar Awal dan Nafar Tsani.

  • HARI TARWIYAH yaitu hari pada tanggal 8 Zulhijjah, dinamakan hari Tarwiyah (perbekalan) karena pada hari itu jamaah haji pada zaman Rasulullah mulai mengisi perbekalan air di Mina pada hari itu untuk perjalanan ke Arafah.

  • HARI ARAFAH yaitu hari tanggal 9 Zulhijjah, dinamakan hari Arafah karena pada hari itu semua jemaah haji harus berada di Arafah untuk melaksanakan wukuf.

  • HARI TASYRIK yaitu hari tanggal 11, 12, 13 Zulhijjah. Pada hari itu semua jemaah haji berada di Mina untuk mabit dan melontar jumroh.

  • HAJI TAMATTU' ialah mengerjakan umrah lebih dahulu baru kemudian mengerjakan haji. Cara haji ini wajib membayar dam.

  • HAJI IFRAD ialah mengerjakan haji saja. Cara haji ini tidak wajib membayar dam.

  • HAJI QIRAN ialah mengerjakan haji dan umrah dalam satu niat dan satu pekerjaan sekaligus. Cara haji ini wajib membayar dam.

Syarat, Rukun dan Wajib Haji

Syarat Haji

    • Islam

    • Baligh (dewasa)

    • Aqil ( berakal )

    • Merdeka

    • Istitha'ah

Rukun Haji

    • Ihram ( niat )

    • Wukuf di Arafah

    • Thawaf Ifadhah

    • Sa'i

    • Cukur

    • Tertib

Wajib Haji

    • Ihram yakni niat berhaji dari Miqot

    • Mabit di Muzdalifah

    • Mabit di Mina

    • Melontar Jumroh Ula, Wustho dan Aqobah

    • Thawaf Wada'

Syarat, Rukun dan Wajib Umrah

Syarat Umrah

    • Islam

    • Baligh (dewasa)

    • Aqil ( berakal )

    • Merdeka

    • Istitha'ah

Rukun Umrah

    • Niat Ihram

    • Thawaaf Umrah

    • Sa'i

    • Cukur (gunting rambut)

    • Tertib

      Rukun tidak boleh ditinggalkan (harus dilaksanakan). Bila tidak dilaksanakan umrahnya tidak sah.

Wajib Umrah

    • Berihram dari miqot, bila melanggar (tidak melaksanakan) wajib umrah, umrahnya tetap syah tapi harus bayar dam.